2 Menteri Tinjau Progres Pembangunan KA Basoetta

By Admin

Foto: Dokumentasi KAI  

nusakini.com - Menteri BUMN Rini M. Sumarno dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau progres pembangunan proyek kereta api Bandara Soekarno-Hatta, menggunakan Kereta Api Inspeksi Merbabu, Minggu (12/3/2017). Keduanya didampingi pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Sumarsono dan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Edi Sukmoro.

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan, kunjungannya untuk melihat progres dari kereta api Bandara yang dibangun dari Stasiun Dukuh Atas sampai dengan Bandara Soekarno Hatta. "Hari saya ingin mengajak menteri BUMN dan Plt Gubernur DKI untuk melihat progres dari pembangunan beberapa stasiun yang akan diselesaikan pada bulan Juni," ujarnya. Dirinya menegaskan, akan berfokus mengenai kereta bandara agar nantinya di Stasiun Sudirman dapat terintegrasi dengan baik. "Integrasi beberapa titik, beberapa moda, ada LRT ada Transjakarta dan kereta bandara," ujarnya. Menhub berharap jika pengerjaan ini bisa selesai pada bulan Juni. "Setelah itu barulah dalam beberapa hari ini akan diputuskan, berkaitan dengan tanah, apabila itu selesai maka bulan Juni akan selesai semua," kata Budi.

Dari Stasiun Sudirman, Menhub Budi juga akan meninjau langsung sejumlah stasiun yang nantinya akan dilalui kereta Bandara Soekarno-Hatta dengan menggunakan kereta inspeksi milik Kementerian Perhubungan. Di antaranya, Stasiun Duri dan Stasiun Batuceper. Terkait MRT, yang terutama Menhub Budi ingin melihat desain keterpaduan di Stasiun Dukuh Atas. Stasiun Dukuh Atas merupakan salah satu dari 6 stasiun MRT yang dibangun berada di bawah tanah. Nantinya Stasiun Dukuh Atas akan dilengkapi dengan circular pedestrian bridges yang berfungsi sebagai area interchange untuk menguhubungkan masyarakat dengan Stasiun Sudirman Baru (stasiun kereta Bandara Soekarno-Hatta), Stasiun Sudirman (commuterline Jabodetabek), bus Transjakarta, dan stasiun LRT dan seluruh kawasan Dukuh Atas.

Edi Sukmoro menjelaskan, anggaran yang dikeluarkan pihaknya untuk pengerjaan KA bandara sudah sekitar Rp 2 triliun. Dia menyebutkan, ada penyesuaian nilai investasi lantaran perubahan harga lahan yang harus dibayarkan oleh KAI. Direktur Logistik dan Pengembangan KAI Budi Noviantoro sebelumnya mengatakan, saat ini perkembangan pembebasan lahan terbentur di angka 96% dan masih terkendala 14 bidang tanah. "Mereka belum mau menyerahkan yang 14 bidang ini padahal keputusan Mahkamah Agung (MA) sudah inkrah," katanya. Budi menuturkan, terdapat 14 pabrik yang terkena dampak dari pembebasan lahan tersebut dan masih berproduksi. "Ada satu pabrik yang tidak mau melepaskan, pembebasan lahan tersebut senilai Rpl20 miliar, ada juga yang sampai Rp400 miliar," katanya.

Kendati demikian, Rini optimistis, pengoperasian KA bandara ini bisa dilakukan pada akhir Juli 2017 dan berbarengan dengan rencana pengoperasian Terminal 3 Internasional Bandara Soekarno Hatta secara menyeluruh. “Hal ini untuk memberikan opsi moda transportasi yang lebih banyak kepada masyarakat yang melalui Bandara Soekarno Hatta.” Ujar Rini.

Plt Gubernur DKI Sumarsono mengatakan kehadiran kereta ini akan turut mengurangi kemacetan di Jakarta. "Warga Jakarta khususnya, Indonesia pada umumnya, kita memiliki Bandara Soekarno-Hatta yang luar biasa. Dan yang jelas (kehadiran keretea bandara) akan mengurangi kemacetan Jakarta yang sudah luar biasa," ucap pria yang biasa dipanggil Soni ini. Selain bisa mengurangi kemacetan, Soni menyebut keberadaan kereta api yang terhubung dengan bandara, menunjukkan Jakarta tak kalah dengan kota besar di negara lain. "Kebanggaan kita sebagai bangsa Indonesia yang enggak akan kalah dengan negara lain. Luar biasa," ujarnya.(p/mk)